friend
- Home >
- Tokoh Islam Indonesia >
- H. Usmar Ismail
Posted by : Widian Rienanda Ali
Jumat, 06 November 2015
Tokoh Revolusioner Abad 20
Jakarta.Nu.Online.Gelar sebagai bapak perfilman nasional bagi
Usmar Ismail bukanlah yang di terapkan begitu saja terhadap Ketua Umum Lesbumi
ini secara serta merta, melainkan merupakan hasil perjuangan keras yang di
tempuh sejak masa kanak-kanak. Anak Minang yang lahir di Bukittinggi 20 Maret
1921 ini di didik keluarganya sangat ketat dalam beragama, namun ia mempunyai
hobi yang saat itu di pandang sebagai melanggar ajaran agama yaitu menonton film
di gedung bioskop, bahkan si anak hingga pada taraf kecanduan, sehingga palang
pintu rumah bahkan cemeti sang ayah tidak mampu menghalangi hasrat sang anak
terhadap film.
Bahkan
pada bulan Ramadhan ketika yang lain tekun menjalankan salat tarawih di masjid,
sebaliknya ia malah khusuk menyimak film di gedung bioskop. Bahkan ketika
melanjutkan sekolah di Mulo Padang, kebiasaan tersebut tidak sirna, malah
semakin menjadi-jadi. Kalau tidak ada uang juga tidak menjadi masalah sebab ia
bisa bersekongkol dengan penjaga pintu bioskop yang kebetulan bekas teman
sekolahnya, sehingga bisa menyelundupkan Usmar masuk gedung tatkala semua
penonton telah masuk.
Usai
menamatkan Mulo di Padang Usmar melanjutkan pendidikan ke AMS (Algemene
Middlebare School) di Yogjakarta, semasa di AMS tahun 1940-an itu Usmar mulai
aktif belajar teater, hingga suatu ketika ia terpilih sebagai pemeran Mercurios,
tokoh terkenal dalam mitologi Yunani. Walaupun baru pemula, tetapi karena punya
bakat yang baik, maka ia berhasil membawakan perannya dengan gemilang, sehingga
banyak mendapatkan pujian dari para guru dan sejawatnya, yang kebanyakan
berkebangsaan Belanda dan orang asing lainnya. Namun demikian lingkungan yang
serba Belanda dan Barat itu, Usmar tidak menjadi snob, tetap memiliki keprcayaan
diri dan kebangsaan yang kuat, justeru karena bangsa ini lagi menderita,
sehingga perlu di perhatikan dan di tolong.
Pada
panjajahan Jepang Usmar bekerja di bagian pusat kebudayaan (Kaimin Bunka
Sidosha) di Jakarta bersama Armin Pane dan para budayawan lainnya. Dengan para
sastrawan itu Usmar bekerja sama untuk mementaskan beberapa drama, selain itu ia
juga menulis lirik beberapa lagu yang kemudian di gubah oleh musisi nasional
terkenal Cornel Simandjuntak.1 Bahkan bisa dilihat himne FFI adalah ciptaan
Usmar Ismail yang lagunya juga di gubah oleh Cornel Simandjuntak.
Keterlibatannya
di dunia sandiwara semakin mendalam ketika pada tahun 1944 mendirikan kelompok
sandiwara Maya bersama abangnya Abu Hanifah, Rosihan Anwar dan sebagainya.
Peristiwa ini di pandang sebagai tonggak baru bagi munculnya teater modern di
Indonesia, yaitu berdasarkan naskah sastra drama dan tehnik teater Barat.2 Drama
terkenal yang di pentaskan adalah Taufan di Atas Asia karya El-Hakim (Abu
Hanifah). Sementara drama terkenal yang di tulis Usmar saat itu adalah, Mutiara
dari Nusa Laut (1943), Mekar Melati (1945), Liburan Seniman (1945), kumpulan
naskah-naskah tersebut kemudian di terbitkan dengan judul Sedih dan Gembira.
Pengalaman
bergumul yang mendalam di dunia sastra, drama dan media massa dan pengalaman di
medan perang tampaknya merupakan modal yang penting bagi Usmar untuk terjun ke
dunia perfilman.Maka pada tanggal 20 Maret 1950 ia mendirikan perusahaan
perfilman nasioanal yang pertama yaitu Perfini (Perstuan Film Nasional
Inndonesia), persis setahun mendahului berdirinya Persari, yang juga di pelopori
oleh tokoh Lesbumi Djamaluddin Malik. Hari bersejarah itu kemudian di tetapkan
sebagai hari lahir film Nasional,3 dan Usmar Ismail sang pendirinya juga di
kukuhkan sebagai bapak perfilman nasional. Studio Perfini yang berpusat di
kawasan Mampang Raya itu di lengkapi dengan sarana shooting, editing dan
sebagainya.
Pembaruan
terpenting yang dilakukan Usmar adalah mengubah orientasi film dari sekadar
hiburan dan bahan dagangan, dijadikan sarana pendidikan dan perjuangan. Karena
itu film yang pertama kali di produksi Usmar lewat Perfini adalah Darah dan Doa
atau juga di kenal sebagai The Long March of Siliwangi berdasarkan skenario yang
di tulis Sitor Situmorang, dan di sutradarai sendiri oleh Usmar Ismail. Ini
merupakan film yang mengkisahkan perjuangan kemerdekaan nasional. Suatu
peristiwa yang di alami dan I hayati Usmar dalam hidupnya. Atas segala
ikhtiarnya yang cemerlang dan dan tak kenal lelah itu, filmnya Perjuangan
mendapat anugerah sebagi film terbaik dalam festival film Moskow 1961. Selain
pada tanggal 17 Agustus 1962, beberapa bulan setelah berdirinya Lesbumi,
Presiden Soekarno memberikan panghargaan Wijayakusuma, atas karyanya dibidang
pembaruan perfilman nasional.1
Menjadi
kewajiban para sineas Indonesia yang punya idealisme untuk memberikan apresiasi
atau pengertian mengenai film yang lebih jelas dan proporsonal.2 Ini merupakan
tugas para seniman pendewasaan masyarakat. Niatnya untuk mengembangkan apresiasi
kesenian terutama film di lingkungan masyarakat santri itulah antara lain yang
mendorong dia untuk masuk partai NU dan kalangan kaum santri mendirikan lembaga
kebudayaan Lesbumi. Dan Usmar bisa melihat hasil usahanya tersebut. Karena saat
itu tercipta apresiasi seni yang sangat tinggi di kalangan kaum
santri.
Ads
Mengenai Saya
Label
Translate
Ads
Popular posts
-
Assalamualaikum wr. wb. Memang masa SMP adalah masa perubahan fase kanak-kanak menuju dewasa (remaja). Mungkin sebagian o...
-
1. Melacak alamat IP suatu situs 2. Melacak Real Adress server suatu situs 3. Cara Mengetahui IP address lawan chatting kita (::...
-
Menurut pandangan Islam, pada hakikatnya kekuasaan adalah amanat Allah SWT yang diberikan kepada seluruh manusia. Kemudian kekuasaan it...
-
untuk mendownload klik MB-MBnya JUDUL LAGU MP3 Ahlan Wa Sahlan - Rohim 13.2 MB Ahmad Ya Habibi - Ali 10.4 MB Ajib Ajib Jos 4.8 M...
-
Ingin main game komputer tapi gambar patah-patah dan nyangkut-nyangkut saat game dimainkan, jadinya kita kurang menikmati memainkan game te...
-
Bahtsul Masail Diniyyah Qanuniyyah (pembahasan masalah keagamaan khusus berkaitan dengan persoalan hukum dan kebijakan negara), yang me...
-
Hai, mungkin sobat semua yang suka dunia maya pasti ingin menjadi seorang hacker. Nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi trick awa...
-
Selalu Konsisten dengan Madzhab Syafi'i Perkembangan agama Islam di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kiprah para tokoh agama d...
-
Komandan Hizbullah Pendiri Madrasah Pertama di Blambangan Selatan Pada zaman-zaman perjuangan merebut kemerdekaan, banyak sekali ko...
-
Tokoh Revolusioner Abad 20 Jakarta.Nu.Online .Gelar sebagai bapak perfilman nasional bagi Usmar Ismail bukanlah yang di terapkan begitu...
Menu
Advertisement With Us
Popular Posts
-
Assalamualaikum wr. wb. Memang masa SMP adalah masa perubahan fase kanak-kanak menuju dewasa (remaja). Mungkin sebagian o...
-
1. Melacak alamat IP suatu situs 2. Melacak Real Adress server suatu situs 3. Cara Mengetahui IP address lawan chatting kita (::...
-
Menurut pandangan Islam, pada hakikatnya kekuasaan adalah amanat Allah SWT yang diberikan kepada seluruh manusia. Kemudian kekuasaan it...
-
untuk mendownload klik MB-MBnya JUDUL LAGU MP3 Ahlan Wa Sahlan - Rohim 13.2 MB Ahmad Ya Habibi - Ali 10.4 MB Ajib Ajib Jos 4.8 M...
-
Ingin main game komputer tapi gambar patah-patah dan nyangkut-nyangkut saat game dimainkan, jadinya kita kurang menikmati memainkan game te...
-
Bahtsul Masail Diniyyah Qanuniyyah (pembahasan masalah keagamaan khusus berkaitan dengan persoalan hukum dan kebijakan negara), yang me...
-
Hai, mungkin sobat semua yang suka dunia maya pasti ingin menjadi seorang hacker. Nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi trick awa...
-
Selalu Konsisten dengan Madzhab Syafi'i Perkembangan agama Islam di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari kiprah para tokoh agama d...
-
Komandan Hizbullah Pendiri Madrasah Pertama di Blambangan Selatan Pada zaman-zaman perjuangan merebut kemerdekaan, banyak sekali ko...
-
Tokoh Revolusioner Abad 20 Jakarta.Nu.Online .Gelar sebagai bapak perfilman nasional bagi Usmar Ismail bukanlah yang di terapkan begitu...